Senin, 17 Oktober 2011

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG KARIES GIGI?

Kata karies gigi sudah tidak lagi menjadi kata yang asing bagi sebagian besar orang. Mereka yang awam mengenai kesehatan gigi pun kalau ditanya tentang apakah yang dimaksud karies gigi, pasti akan menjawab gigi kerowok atau gigi keropos atau gigi berlubang dan sebagainya. Hanya lucunya, kalau ditanya apa penyebabnya masih ada yang menjawab karena terserang ulat. Ada juga yang menjawab dengan cukup lumayan, yaitu karena premen atau manis-manisan, sekalipun jawaban itu belum sepenuhnya menggambarkan kepahaman mereka tentang bagaimana karies itu terjadi.
Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut di atas sering penulis lontarkan ke audiens saat melakukan penyuluhan ke posyandu atau kepada pasien di sela-sela melakukan anamnesa. Dari jawaban yang mereka berikan, penulis bisa menyimpulkan bahwa hal-hal yang berhubungan dengan karies gigi belum sepenuhnya dipahami secara baik. Semoga tulisan ini, bermanfaat bagi pengunjung khususnya yang awam tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
Apakah Karies gigi itu?
Karies gigi adalah penyakit yang menyerang atau merusak jaringan keras gigi, diawali dengan demineralisasi lapisan email sehingga email menjadi keropos dan akhirnya berlubang.
Istilah lain karies gigi adalah gigi kerowok atau gigi keropos. Karies gigi dapat menyerang baik pada gigi sulung (gigi susu) maupun pada gigi tetap (gigi permanen). Akibat karies pada gigi sulung (gigi susu) dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Kerusakan gigi sulung akan mengakibatkan gangguan pengunyahan sehingga dapat berakibat timbulnya gangguan gizi dan pertumbuhan anak
  2. Kerusakan gigi sulung mengakibatkan gangguan pertumbuhan rahang dan gigi tetap
  3. Kerusakan gigi sulung akan menjadikan fokus infeksi (sumber infeksi) pada organ tubuh lainnya misal: jantung, ginjal.
Bagan Proses terjadinya Karies gigi:


Tahap-tahap kerusakaan gigi:
Jika tidak segera diikuti dengan perawatan (penambalan), proses karies ini akan berlangsung terus. Dari email akan menjalar ke lapisan di bawahnya yaitu dentin, dan tidak mustahil lama-lama akan sampai pada lapisan pulpa gigi. Setelah mengenai jaringan pulpa, lambat laun pulpa gigi akan mengalami kematian dan akhirnya membusuk. Proses  berikutnya berlanjut menyebabkan peradangan ke tulang alveolus. Kemudian pada ujung akar dari gigi akan timbul sebuah kantong berisi nanah (pus) dan bakteri. Kantong tersebut dikenal dengan istilah granuloma (sejenis tumor gigi). Granuloma inilah yang kemudian menjadi sumber infeksi (fokus infeksi) bagi jaringan sekitar gigi dan organ tubuh lain (jantung, ginjal, mata).
Tahapan karies gigi dapat ditunjukkan dalam gambar berikut:

 Karies dengan kedalaman email belum menunjukkan adanya gejala, baik ngilu maupun rasa sakit. Namun adanya lesi awal ini dapat dideteksi dengan alat yang disebut dengan sonde (explorer). Ketika ujung sonde digerakan sepanjang permukaan gigi, maka ketika melewati jaringan karies akan terhambat (jawa: nyanthol).

Karies gigi dengan kedalaman dentin umumnya sudah menimbulkan adanya gejala-gejala ngilu, terutama ketika gigi itu kontak dengan makanan manis, masam atau dingin. Hal ini disebabkan karena akhiran syaraf pada pulpa gigi akan berakhir pada lapisan dentin.

 Sementara itu, karies dengan kedalaman pulpa gigi biasanya/sering menimbulkan adanya gejala sakit gigi senut-senut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar sebagai masukan blog ini. Terima kasih!