Kamis, 15 Desember 2011

HASIL RAPAT PDGI CABANG WONOGIRI BULAN DESEMBER 2011

Hari                :  Kamis
Tanggal           :  15 Desember 2011
Tempat           :  Ruang Dahlia DKK Kabupaten Wonogiri
Jam                : 10.00 sampai dengan selesai
Dipimpin oleh : drg. Sulvilius Riyanta
Hadir              : 18 dokter gigi
Materi            :
1. Persiapan Pelantikan Pengurus PDGI Cab. Wonogiri 
2. Artikel drg. R. Sunyoto
3. Arsip Unit P3KGB (CD/Berkas-berkas/barang inventaris)
4. Program Kerja PDGI 2011-2014
5. Susunan Pengurus

Persiapan Pelantikan
  1. Pelantikan direncanakan di Hotel Sahid Jaya Solo, Jln Gajah Mada Surakarta. Pelantikan oleh Ketua PB PDGI diwakili oleh Sekjen PB PDGI drg Ugan Gandjar. Acara pelantikan dirangkai dengan kegiatan Ceramah Ilmiah (3 Pembicara). Dimulai dengan heregistrasi jam 08.00 WIB.
  2. Semua anggota PDGI Cabang sewilayah Eks Karesidenan Surakarta wajib mengikuti, dengan kontribusi 150.000 rb (3 SKP).
  3. Transportasi: Bareng-bareng kumpul di DKK Kabupaten Wonogiri jam 06.30 WIB. Yang bawa mobil: drg. Mahmud Sulistyo; drg. Artika Wijono; dan drg. Indyah Pujiastuti.
  4. Semua anggota pakai pakaian kostum PDGI (jas ungu; bawah gelap atas putih); Bagi pengurus wajib, untuk itu yg belum punya nanti bisa pinjam yg lain saat dilantik.
  5. Kontibusi untuk transportasi 3 mobil diambilkan kas.
  6. Kontribusi pelantikan dan ceril mohon yang sepuluh orang dikirim lebih dahulu ke rek. ketua PDGI Cabang Solo an. drg. Malichah.
  7. Undangan pelantikan ada di drg. S.Riyanta dan drg. Mahmud S, semua yang hadir telah diberi satu-satu.
Artikel drg. R. Sunyoto
Ada artikel dari drg. R. Sunyoto tentang Composite brigde one visit. Akan tetapi karena sarana dan prasarana ( LCD dan Laptop) tidak tersedia, maka akan kami sampaikan/presentasikan rapat bulan depan. Mohon maklum.

Arsip Unit P3KGB (CD dan Arsip Berkas Ser-reg dan inventaris unit P3KGB)
Karena Ketua Unit P3KGB yang baru berhalangan datang rapat, maka penyerahan arsip dll akan kami berikan rapat bulan depan.

Program Kerja PDGI 2011-2014:
     Porgram Kerja yg ditawarkan Peng
I.  Tertib Administrasi Organisasi
    1. Mengagenda surat Masuk dan surat Keluar
    2. Mendata dan Update data Anggota
    3. Membuat Surat Rekomendasi Ijin Prakter drg
    4. Menyelenggarakan Surat-menyurat
II. Pembinaan Anggota
    1. Rapat rutin bulanan
    2. Penerimaan anggota baru
    3. Pemberian KTA
    4. Refreshing UU No. 29 Th. 2009 ttg Praktik Kedokteran
    5. Refreshing Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia
    6. Mengurus Sertifikasi & Registrasi Ulang anggota
    7. Mensosialisasikan program/Keputusan PB PDGI
    8. Menyelenggarakan RUA
III. Solidaritas dan  Kesetiakawanan antar sesama anggota
      Silaturahmi dengan anggota yang tertimpa musibah ataupun sedang dalam kebahagiaan
IV. Pengabdian Profesi
     1. Bakti Sosial
     2. Bulan Kesehatan Gigi & Mulut
V. Kerjasama dengan Organisasi Profesi lain, Lembaga Pemerintah dan Swasta
    1. Terlibat dalam Kegiatan Lomba Balita Sehat
    2. Terlibat dalam Kegiatan Lomba Dokter Kecil
VI. Peningkatan Kualitas SDM
     1. Mengadakan Seminar/Temu Ilmiah
     2. Mensosialisasikan Kegiatan ilmiah di tempat lain
VII. Penggalangan Dana
       1. Iuran Bulanan anggota
       2. Iuran Wajib anggota baru
       3. Surat Rekomendasi Ijin Praktek
       4. Pengurusan STR

Program Kerja ini saya susun oleh kerja bareng pengurus, kemudian disampaikan kepada seluruh anggota PDGI yang hadir.
Tanggapan mengenai iuran pangkal anggota baru: Iuran pangkal bagi anggota baru setuju diberlakukan. Karena kisaran besarnya yang dikehendakki bervariasi antar anggota yg hadir, maka akan dibicarakan di tingkat pengurus. Forum rapat setuju.
Tanggapan mengenai iuran untuk administrasi Surat Rekomendasi Ijin Praktek: Selama ini setiap mengeluarkan rekomendasi Ijin Praktek dikenakan administrasi Rp 50.000 (3 tempat praktek), forum menginginkan masih berjalan seperti yang selama ini diberlakukan.
Tanggapan ttg Pengurusan STR: Setelah STR keluar kepada ybs dikenakan beaya 50.000,00 untuk kas, tetap berjalan.

Susunan Pengurus
Susunan Pengurus yang ditulis dan disertai foto, diedarkan agar diketahui oleh semua anggota, ataupun mereka yang masuk kepengurusan mengetahui posisinya dalam organisasi.

Rapat selesai jam 12.10, ditutup dengan ucapan syukur

 DAFTAR PESERTA RAPAT:
  1. drg. Sulvilius Riyanta
  2. drg. Mahmud Sulistyo
  3. drg. Ratih Prihatini
  4. drg. Indyah Pujiastuti
  5. drg. E. Maya Kusumawardani
  6. drg. Esti Kristiana
  7. drg. Ita cahyaningsih
  8. drg. Juni Handajani
  9. drg. Amurwani
  10. drg. Siti Rahmawati
  11. drg. Laily Isriya
  12. drg. Ika Kunthi M
  13. drg. Dedy Permady
  14. Afri Nuraini Aisyiah
  15. drg. Safitri Widhona R
  16. drg Sukasti Ibrahim
  17. drg. W. Anita Kusumajati
  18. drg. Henny Eko Sayekti

Minggu, 11 Desember 2011

PEMBERITAHUAN RAPAT & UNDANGAN

Diberitahukan kepada Anggota PDGI Cabang Wonogiri dan Pengurus Terpilih untuk Periode 2011-2014:
1. Undangan Rapat Persiapan Pelantikan PDGI Cabang Wonogiri di Solo
 Mohon kehadirannya besok Hari Kamis tanggal 15 Desember 2011, di R. Mawar DKK Kab Wonogiri , Jam 10.00 WIB. Acara membicarakan Persiapan Pelantikan PDGI Cabang Wonogiri di solo dan dirangkai Acara Ceramah Ilmiah.
2. Undangan Pelantikan Bagi Pengurus Terpilih untuk mengikuti Pelantikan Pengurus PDGI Sabtu, 17 Desember 2011, di Hotel Sahid Jaya Solo Jln. Gajah Mada Surakarta, JAM 08.00 wib. Hal-hal yang berkaitan dengan dengan pelantikan akan dibicarakan pada pertemuan tgl 15 Des (Rapat Persiapan).
Mohon perhatiannya.

Ketua PDGI Cabang Wonogiri
drg. Sulvilius Riyanta
NA. 13. 23. 100521

Berikut Brosur Undangannya:


Rabu, 16 November 2011

PEMBENTUKAN PENGURUS BARU PDGI CABANG WONOGIRI

Selasa, 15 Nopember 2011 di ruang Mawar Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, mulai pukul 10.00 sampai dengan selesai, diadakan Rapat Umum Anggota dengan agenda pembentukan Pengurus PDGI Cabang Wonogiri untuk periode tahun 2011-2014. Rapat dipimpin oleh ketua PDGI periode 2008-2011 yakni drg. Mahmud Sulistyo. Hadir dalam rapat tersebut adalah:
  1. drg. Sulvilius Riyanta                            
  2. drg. Siti Rahmawati                                     
  3. drg. Ita Cahyaningsih                      
  5. drg. E. Maya Kusumawardani        
  6. drg. Amurwani                              
  7. drg. Mahmud Sulistyo                     
  8. drg. Juni Handajani                           
  9. drg. Mamik Pratiwi Yekti                 
10. drg. Esti Kristiana
11. drg. Swasto TP
12. drg. Ratih Prihatini
13. drg. W Anita K
14. drg. Nukuli Rahayu
15. drg. Dedy Permadi
16. drg. Asih Widiastuti
17. drg. Indyah Pujiastuti
18. drg. Afri Nuraini
19. drg. bayu Rusmadi P
20. drg. Retno Iswati  

Pada awalnya ada beberapa kandidat yang diinginkan forum rapat, akan tetapi yang bersangkutan tidak bersedia karena merasa belum mampu. Sementaa untuk drg Mahmud Sulistyo, sekalipun forum rapat juga masih menghendakki untuk memimpin PDGI Cabang Wonogiri 3 tahun ke depan, tetapi aturan tidak mengijinkan. Bagi yang sudah menjabat ketua 2 kali baik berturut-turut ataupun tidak sudah tidak bisa dipilih lagi. Melalui diskusi yang alot, tanpa mengesampingkan semangat musyawarah mufakat, akhirnya terpilih secara aklamasi drg. Sulvilius Riyanta dipercaya memimpin PDGI Cabang Wonogiri 2011-2014.
Setelah Ketua yang baru berhasil dipilih, selanjutnya Ketua terpilih diberi wewenang membentuk kepengurusan PDGI Cabang Wonogiri Periode 2011-2014. Selengkapnya adalah sebagai berikut:


Selasa, 01 November 2011

DISCOLOURATION (PERUBAHAN WARNA GIGI)


Istilah Discolouration atau Perubahan warna gigi adalah untuk menerangkan keadaan gigi yang telah mengalami perubahan warna atau telah kehilangan warna aslinya. Secara umum, perubahan warna gigi ini dibagi menjadi 2, yaitu:
  1. Perubahan warna karena faktor ekstrinsik (Extrinsic discolouration/extrinsic staining). Perubahan warna gigi karena faktor ekstrinsik (extrinsic staining) merupakan pewarnaan/stain/noda yang terjadi pada permukaan luar dari struktur gigi yang diakibatkan oleh faktor topikal atau agen ekstrinsik. Contoh: perubahan warna gigi karena pengaruh rokok, kopi, teh. Faktor predisposisi terjadinya perubahan warna ekstrinsik: kerusakan lapisan email, tidak berfungsinya kelenjar ludah secara baik dan oral hygiene yang buruk. Faktor predisposisi yang paling lazim adalah kebersihan mulut yang buruk.
  2. Perubahan warna gigi karena faktor intrinsik (Intrinsic discolouration/intrinsic staining) Perubahan karena sebab-sebab intrinsik ini bisa terjadi karena hal-hal berikut:
  • Terjadinya hemoragi atau pecahnya pembuluh darah dalam pulpa gigi, sehingga sel-sel darah masuk ke dalam tubuli dentin, secara perlahan-lahan mengakibatkan gigi berubah warna.
  • Obat-obatan pada perawatan endodontik, misalnya: Silver nitrat, Yodoform.
  • Penggunaan obat secara sistemik, misalnya penggunaan tetrasiklin pada anak dimana gigi sedang dalam masa pertumbuhan.
  • Pulpa mengalami kematian, misal pada gigi gangren, gigi nekrose.
  • Kondisi sistemik, misalnya: fluorosis.

Perawatan terhadap gigi yang mengalami perubahan warna oleh sebab-sebab ekstrinsik akan lebih mudah dibandingkan dengan perawatan terhadap perubahan warna gigi akibat faktor intrinsik. Perubahan warna gigi oleh faktor ekstrinsik umumnya dapat ditangani dengan tindakan scaling dan polishing. Sementara pewarnaan karena faktor intrinsik biasanya ditempuh dengan perawatan bleaching (pemutihan gigi), yang kadang hasilnya tidak 100% seperti yang dikehendaki pasien.

Kamis, 20 Oktober 2011

GC FUJI IX: TAMBALAN SEWARNA GIGI (bagian 1)

Fuji IX  adalah glass ionomer yang didisain untuk penambalan dengan teknik ART (Atraumatic Restorative Treatment). Preparasi dan disain kavitas sederhana, sehingga dapat diaplikasikan dengan fasilitas yang terbatas untuk hasil yang maksimal.
Fuji IX merupakan bahan tambal sewarna gigi, dan diindikasikan untuk:
  1. Tumpatan kavitas satu permukaan,
  2. Tumpatan fissure
  3. Fissure sealant
  4. Tumpatan sementara jangka panjang pada karies yang besar.
KEUNTUNGAN
  1. Teknik sederhana yang dapat diandalkan untuk semua operator.
  2. Perlekatan kimia ke dentin enamel
  3. Pelepasan Fluoride berkelanjutan
  4. Waktu yang cukup untuk peletakan dan pengerasan yang cepat
  5. Sifat biokompatibel yang bagus
  6. Sensitivitas air yang minimal
  7. Compressive strength yang tinggi
CARA APLIKASI TAHAP DEMI TAHAP
1.      Preparasi Kavitas (Kavitas satu Permukaan)
a.       Isolasi gigi
b.      Membersihkan kavitas dari kotoran dan jaringan karies dengan excavator. Jika lubang karies kecil sebaiknya diawali dengan instrumen hatchet / hoe agar diperoleh jalan masuk yang cukup.
c.       Kavitas dibersihkan dan dikeringkan.

2.      Persiapan Kavitas. Tahap ini sering disebut dengan tahap conditioning. Caranya:  cotton pellet basah diperas dicampur dengan liquid Fuji IX, lalu dioleskan pada seluruh permukaan kavitas dan biarkan 10-15 detik. Setelah itu kavitas dicuci dengan cotton pellet basah 3 kali dan dikeringkan. Kavitas siap ditumpat.
3.      Dispensing. Hal-hal yang perlu diperhatikan.
a.       Perbandingan powder-Liquid: Satu sendok takar powder dan satu tetes liquid
b.      Sebelum diambil, kocok botol powder agar diperoleh konsistensi powder yang homogen.
c.       Pada pengambilan liquid, letakkan botol pd posisi horisontal hingga gelembung udara keluar dari ujung botol, lalu putar pada posisi vertikal, baru liquid dikeluarkan dengan menekan badan botol. 

4.      Pengadukan. Pengadukan dilakukan di atas mixing pad dengan menggunakan spatula plastik. Powder dibagi dua, aduk bagian pertama terlebih dahulu selama 10 detik, lalu ikuti bagian kedua dan aduk selama 15-20 detik. Waktu total pengadukan 30 detik.

5.      Peletakan
a.       Hasil adukan dimasukkan ke dalam kavitas dengan carver instrumen, dipadatkan, pastikan tidak ada gelembung udara yang terjebak.
b.      Sisa adukan yang ada, ditambahkan pada permukaan oklusal untuk menutup tepi fissure.
c.       Usahakan tahap ini selesai selagi permukaan bahan masih mengkilap.

6.      Segera setelah Fuji IX mulai kehilangan permukaan yang mengkilap gunakan tekanan jari. Teknik ini akan memberikan penekanan lebih dari bahan ke dalam kavitas.

7.      Tutup seluruh permukaan tumpatan dengan fuji varnish menggunakan cotton pellet. Biarkan mongering untuk mendapatkan lapisan pelindung.

8.      Jika diperlukan, lakukan trimming untuk membebaskan oklusi atau membuang bagian yang ketinggian. 

9.      Pasca trimmimng, perlu dilakukan aplikasi fuji varnish lagi. Lalu instruksikan agar pasien tidak makan atau minum selama 1 jam setelah itu.


PETUNJUK UMUM

      1.  Karies pada permukaan gigi molar 



          2.  Gerakan menggaruk berputar dari excavator

          3.  Kavitas dipersiapkan dengan teknik ART

         
        4.  Kavitas yang ditumpat dan Fissure yang diisi dan ditutup


          Rabu, 19 Oktober 2011

          PLAK GIGI: BIANG MASALAH DALAM MULUT


          Masalah utama yang sering didapati di dalam mulut adalah karies gigi (dental caries) dan radang gusi (gingivitis). Menurut para ahli, kedua penyakit tersebut disebabkan oleh penyebab yang sama, yaitu plak gigi (dental plaque).
          Apakah yang dimaksud dengan plak gigi itu? Sekalipun kata itu cukup populer dan sering kita dengar melalui iklan-iklan yang menawarkan produk bahan kesehatan gigi, namun masih banyak juga orang yang belum paham tentang apa sebenarnya plak gigi itu. Istilah atau kata plak secara umum digunakan untuk menerangkan adanya timbunan bakteri pada permukaan gigi. Oleh karenanya, ada yang menyebutnya bakteri plak. Banyak pengertian tentang plak yang dapat dikemukakan, namun pada prinsipnya plak gigi dapat didefinisikan sebagai endapan lunak yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi, terdiri atas sejenis bahan perekat yang dihuni oleh aneka ragam bakteri atau kuman.



          PROSES PEMBENTUKAN PLAK GIGI


          Proses pembentukan plak gigi diawali dengan terbentuknya lapisan tipis dan tidak berstruktur disebut Pelikel (acquired pellicle).  Pelikel merupakan suatu membran tipis bebas bakteri terbentuk segera setelah penyikatan gigi, terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari air ludah (saliva), sifatnya lengket sehingga mempunyai kemampuan membantu melekatkan bakteri pada permukaan gigi. Pelikel  diinvasi oleh bakteri, kemudian bakteri tersebut tumbuh menghasilkan koloni-koloni, yang kemudian membentuk massa bakteri yang merupakan lapisan pertama plak. Plak gigi terbentuk 6 jam setelah gigi dibersihkan secara teliti, dan menjadi matang setelah 24 jam. Setelah 10 hari tanpa oral hygiene plak gigi akan mencapai ketebalan dan perluasan maksimal.

          Sifat-sifat plak gigi:
          1. Plak gigi jika dibiarkan menempel pada gigi, semakin lama akan semakin menebal, bakteri pada plak akan berkembang biak dan bertambah ragamnya
          2. Plak melekat secara erat pada permukaan gigi, untuk menghilangkannya perlu menggosok gigi
          3. Setelah dibersihkan, dalam beberapa jam kemudian plak akan terbentuk lagi dan menutupi permukaan gigi
          4. Plak tidak berwarna sehingga sulit dilihat.


          ASAM PENYEBAB KARIES TERBENTUK DALAM PLAK INI

          Sekalipun sulit dilihat, bukan berarti plak gigi tidak dapat dilihat. Untuk dapat melihat plak gigi, diperlukan bantuan pemberian zat pewarna. Zat pewarna ini dapat berujud cairan ataupun bubuk:
          1.       Cairan: Biasanya tersedia di toko bahan kesehatan gigi atau pesan di apotik. Bahan-bahan cairan pewarna plak gigi:
          ·        Mercurochrom       4,5 %
          ·        Peppermint oil        2    tetes
          ·        Sacharin                  1    gr
          ·        Aqua                      90    cc
          2.       Bubuk: Bubuk yang biasa dipakai untuk mewarnai kue/sirup (sering disebut gincu, sumba kue atau teres)

          CARA PAKAI ZAT PEWARNA PLAK GIGI
          1. Ambil cairan pewarna dengan kapas yang digulung secukupnya
          2. Dengan pinset tutul-tutulkan pada permukaan/dataran kunyah gigi (jangan digosok-gosokkan)
          3. Lalu berkumur sekali saja
          4. Permukaan gigi yang ada plaknya akan nampak berwarna merah karena plak menyerap zat pewarna. 

          Gambaran gigi setelah diberi zat pewarna plak adalah sebagai berikut:


          Senin, 17 Oktober 2011

          APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG KARIES GIGI?

          Kata karies gigi sudah tidak lagi menjadi kata yang asing bagi sebagian besar orang. Mereka yang awam mengenai kesehatan gigi pun kalau ditanya tentang apakah yang dimaksud karies gigi, pasti akan menjawab gigi kerowok atau gigi keropos atau gigi berlubang dan sebagainya. Hanya lucunya, kalau ditanya apa penyebabnya masih ada yang menjawab karena terserang ulat. Ada juga yang menjawab dengan cukup lumayan, yaitu karena premen atau manis-manisan, sekalipun jawaban itu belum sepenuhnya menggambarkan kepahaman mereka tentang bagaimana karies itu terjadi.
          Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut di atas sering penulis lontarkan ke audiens saat melakukan penyuluhan ke posyandu atau kepada pasien di sela-sela melakukan anamnesa. Dari jawaban yang mereka berikan, penulis bisa menyimpulkan bahwa hal-hal yang berhubungan dengan karies gigi belum sepenuhnya dipahami secara baik. Semoga tulisan ini, bermanfaat bagi pengunjung khususnya yang awam tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
          Apakah Karies gigi itu?
          Karies gigi adalah penyakit yang menyerang atau merusak jaringan keras gigi, diawali dengan demineralisasi lapisan email sehingga email menjadi keropos dan akhirnya berlubang.
          Istilah lain karies gigi adalah gigi kerowok atau gigi keropos. Karies gigi dapat menyerang baik pada gigi sulung (gigi susu) maupun pada gigi tetap (gigi permanen). Akibat karies pada gigi sulung (gigi susu) dapat diuraikan sebagai berikut:
          1. Kerusakan gigi sulung akan mengakibatkan gangguan pengunyahan sehingga dapat berakibat timbulnya gangguan gizi dan pertumbuhan anak
          2. Kerusakan gigi sulung mengakibatkan gangguan pertumbuhan rahang dan gigi tetap
          3. Kerusakan gigi sulung akan menjadikan fokus infeksi (sumber infeksi) pada organ tubuh lainnya misal: jantung, ginjal.
          Bagan Proses terjadinya Karies gigi:


          Tahap-tahap kerusakaan gigi:
          Jika tidak segera diikuti dengan perawatan (penambalan), proses karies ini akan berlangsung terus. Dari email akan menjalar ke lapisan di bawahnya yaitu dentin, dan tidak mustahil lama-lama akan sampai pada lapisan pulpa gigi. Setelah mengenai jaringan pulpa, lambat laun pulpa gigi akan mengalami kematian dan akhirnya membusuk. Proses  berikutnya berlanjut menyebabkan peradangan ke tulang alveolus. Kemudian pada ujung akar dari gigi akan timbul sebuah kantong berisi nanah (pus) dan bakteri. Kantong tersebut dikenal dengan istilah granuloma (sejenis tumor gigi). Granuloma inilah yang kemudian menjadi sumber infeksi (fokus infeksi) bagi jaringan sekitar gigi dan organ tubuh lain (jantung, ginjal, mata).
          Tahapan karies gigi dapat ditunjukkan dalam gambar berikut:

           Karies dengan kedalaman email belum menunjukkan adanya gejala, baik ngilu maupun rasa sakit. Namun adanya lesi awal ini dapat dideteksi dengan alat yang disebut dengan sonde (explorer). Ketika ujung sonde digerakan sepanjang permukaan gigi, maka ketika melewati jaringan karies akan terhambat (jawa: nyanthol).

          Karies gigi dengan kedalaman dentin umumnya sudah menimbulkan adanya gejala-gejala ngilu, terutama ketika gigi itu kontak dengan makanan manis, masam atau dingin. Hal ini disebabkan karena akhiran syaraf pada pulpa gigi akan berakhir pada lapisan dentin.

           Sementara itu, karies dengan kedalaman pulpa gigi biasanya/sering menimbulkan adanya gejala sakit gigi senut-senut.

          Sabtu, 08 Oktober 2011

          MENGENALI GIGI KITA

          Sampai saat ini masih banyak dijumpai orang yang belum paham apa sebenarnya gigi itu. Untuk lebih mengenali gigi kita, akan kita coba mempelajari tahap demi tahap, yaitu: Struktur gigi, Bentuk gigi, jaringan gigi dan jaringan pendukung gigi.

          STRUKTUR GIGI (lihat gambar bawah)
          Andaikata gigi yang utuh dicabut, maka gigi dapat dibedakan menjadi  3 bagian, yaitu:
          1. Mahkota gigi  yaitu bagian gigi yang nampak di rongga mulut, saat tertawa ataupun saat membuka mulut. Bentuknya berbeda-beda antara gigi seri, taring dan geraham.
          2. Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam tulang rahang. Akar gigi akan dapat kita lihat saat gigi tersebut dicabut. Jumlah akar gigi antara gigi yang satu dengan yang lain tidak sama. Gigi seri mempunyai satu akar, gigi taring mempunyai satu akar yang panjang dan kokoh, sedang gigi geraham mempunyai akar yang bervariasi, ada yang satu, dua dan ada juga yang tiga. 
          3. Leher gigi yaitu batas antara mahkota gigi dengan akar gigi.

          BENTUK GIGI (lihat gambar dibawah)
          Kalau bicara bentuk gigi, maka perhatian kita tertuju pada bentuk mahkota gigi. Hal ini sudah menjadi pemahaman umum, andaikata ditanyakan tentang bentuk gigi, maka yang dimaksud adalah bentuk mahkota gigi. Mahkota gigi yang terlihat di dalam mulut, mempunyai bentuk yang berbeda-beda.
          Gigi seri: Terletak di belakang bibir mempunyai pinggiran lebar dan tajam. Bentuknya seperti pahat atau kapak, berfungsi sebagai pemotong makanan.
          Gigi taring: Berbentuk seperti kerucut, dengan puncak lancip dan kokoh (bentuk seperti mata tombak) berfungsi untuk mencabik atau merobek makanan.
          Gigi geraham: berbentuk silindris dengan permukaan lebar seperti batu giling, berlekuk dan bertonjol mempunyai fungsi menghaluskan makanan.
          Akar gigi merupakan bagian yang tak nampak di mulut sekalipun kita membuka mulut, karena bagian gigi ini tertanam dalam rahang. Masing-masing gigi mempunyai jumlah akar yang berbeda-beda.
          Gigi seri mempunyai satu akar, gigi taring mempunyai satu akar yang panjang dan kokoh. Gigi geraham mempunyai jumlah akar yang bervariasi, ada yang berakar satu, dua dan ada yang berakar tiga.



          JARINGAN GIGI (lihat gambar bawah)
          Jaringan gigi terdiri dari jaringan keras dan jaringan lunak. Email dan dentin serta sementum merupakan jaringan keras gigi, sementara pulpa merupakan jaringan gigi yang lunak.
          1. Email adalah lapisan keras gigi yang menutupi mahkota gigi, merupakan jaringan terkeras tubuh.
          2. Dentin adalah jaringan keras, berwarna kekuningan yang membentuk bangunan gigi. Kekerasan dentin lebih rendah dibanding dengan email.
          3. Pulpa adalah jaringan lunak yang berada dalam rongga gigi, terdiri atas pembuluh darah dan serabut syaraf gigi.


          JARINGAN PENYANGGA GIGI (lihat gambar di atas)
          Selain itu terdapat jaringan penyangga gigi atau jaringan pendukung gigi yang meliputi:
          a.       Gusi
          Gusi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu gusi bebas, gusi cekat dan gusi interdental.
          ·         Gusi bebas disebut juga gusi tepi yaitu bagian gusi yang bebas atau tidak melekat pada gigi, menutupi permukaan mahkota gigi yang berbatasan dengan leher gigi. Terdapat pada bagian koronal dari gusi tersebut.
          ·         Gusi cekat / gusi yang lekat adalah bagian dari gusi yang menutupi tulangalveolar, letaknya lebih apikal dari gusi tepi/gusi bebas
          ·         Gusi interdental atau disebut papilla interdental atau papilla gusi adalah gusi yang mengisi ruang antara dua gigi.
          Tanda-tanda gusi yang sehat adalah berwarna merah muda, melekat baik pada pada gigi dan tulang alveolar, tidak mudah berdarah, tidak ada rasa sakit dan tidak bengkak.
          b.     Selaput periodontal/serabut periodontal adalah jaringan lunak yang mengelilingi akar gigi dan melekat erat pada lapisan sementum gigi dan tulang alveolar.
          c.      Tulang alveolar adalah bagian dari tulang rahang yang memegang gigi.
          d.   Sementum adalah jaringan kalsifikasi yang melingkupi seluruh akar gigi






          MENGENALI RONGGA MULUT


          Sejauh ini masih banyak orang yang belum menyadari betapa pentingnya gigi bagi kesehatan seseorang. Umumnya, mereka baru memperhatikan giginya ketika gigi itu sakit. Tentu hal ini sangat disayangkan, karena ketika datang ke dokter gigi, kondisi giginya sudah dalam keadaan terlambat. Dari pengalaman penulis, ketika melakukan penyuluhan ke posyandu-posyandu, banyak dijumpai ibu-ibu yang belum memahami secara baik mengenai kesehatan gigi dan mulut. Mereka tidak mengerti apa sebenarnya gigi itu, berapa jumlahnya, bagaimana bentuknya dan sebagainya
          Temuan-temuan atas fakta seperti ini kemudian menggugah hati saya untuk berbagi pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang kesehatan gigi. Artikel ini saya upayakan dan sengaja saya tulis dalam bahasa awam, agar mudah dipahami bagi mereka-mereka yang benar-benar awam terhadap kesehatan gigi dan mulut. Di samping itu, artikel ini dari tahun ke tahun saya jadikan  materi pelatihan/penataran bidang kesehatan gigi bagi anak-anak didik yang mewakili sekolahnya sebagai dokter kecil. Semoga bermanfaat!

          MENGENALI RONGGA MULUT KITA

           Di dalam rongga mulut kita  terdapat gigi dan lidah. Adanya kelenjar ludah yang bermuara di rongga mulut, menjadikan keadaan dalam mulut selalu basah/lembab oleh cairan ludah. Rongga mulut mempunyai peranan besar bagi kesehatan seseorang. Fungsi mulut meliputi 3 (tiga) aspek utama, yaitu:
          Fungsi Pencernaan makanan
          Fungsi Kecantikan/Estetika
          Fungsi Bicara/Komunikasi
          Fungsi Pencernaan makanan.
          Pintu pertama masuknya makanan ke dalam tubuh adalah mulut. Di dalam mulut makanan akan mengalami tahap pertama dari proses pencernaan, yaitu pengunyahan dan pencampuran dengan air ludah. Susunan gigi yang tidak teratur dan atau hilangnya sebagian atau seluruh gigi, mengakibatkan proses pengunyahan menjadi kurang baik. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan terjadinya gangguan penyerapan makanan.
          Fungsi Kecantikan/Estetika.
          Mulut dibentuk oleh rahang atas dan rahang bawah, yang secara bersama-sama membentuk 2/3 (dua pertiga) bagian wajah. Gangguan pertumbuhan rahang akan mempengaruhi keserasian bentuk wajah, misalnya: dagu kurang tumbuh, wajah miring ke kiri atau ke kanan, bibir sumbing, gigi protrusif  (tonggos), gigi crowded (berjejal) dan sebagainya. Hal itu akan mengurangi kecantikan, yang berakibat rasa malu dan canggung dalam pergaulan.
          Fungsi Bicara/Komunikasi.
          Bentuk mulut, jumlah gigi serta susunan gigi geligi mempengaruhi komunikasi atau fungsi bicara. Susunan gigi yang tidak teratur, hilangnya gigi baik sebagian maupun seluruhnya akan mengakibatkan adanya gangguan dalam berbicara, yakni pengucapan yang tidak jelas dan disertai munculnya suara berdesis.

          Bagian-bagian yang ada di mulut harus berfungsi secara baik untuk menjamin mulut berfungsi secara baik pula, misal:
          1. Dalam mengunyah yang berfungsi adalah gigi, rahang, bibir dan kelenjar
          2. Dalam menelan yang berperan adalah lidah dan langit-langit
          3. Dalam berbicara yang berfungsi adalah lidah, langit-langit, bibir dan gigi
          4. Dalam menghisap yang berfungsi adalah bibir, pipi dan lidah
          5. Untuk merasakan diperlukan lidah dan selaput lender mulut.

          Selasa, 04 Oktober 2011

          PERGANTIAN GIGI SUSU DENGAN GIGI TETAP


          Setiap orang dalam hidupnya akan mengalami 3 masa/tahap pertumbuhan gigi. Yang pertama adalah masa/tahap gigi sulung atau susu; kedua adalah masa/tahap gigi bercampur/peralihan dan terakhir adalah masa/tahap gigi tetap/permanen. Menurut pengamatan penulis ketika melakukan pelayanan ke desa-desa atau sekolah-sekolah, baik itu penyuluhan di posyandu, UKGMD ataupun UKGS didapati  fakta bahwa masih banyak orang-orang yang belum mengetahui sepenuhnya tentang kesehatan gigi, khususnya masalah pergantian gigi susu anak-anak mereka. Mereka tidak mengerti kapan waktu pergantian gigi anaknya, kapan harus mencabutkan gigi susu anaknya dan sebagainya. Berikut kami ingin sharing perihal kesehatan gigi, khususnya mengenai masalah pergantian gigi sulung/susu. Semoga bermanfaat.

          PROSES TERBENTUKNYA GIGI

          Pembentukan gigi dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, yaitu benih gigi terbentuk saat janin berusia sekitar 5 minggu. Benih gigi ini kemudian berkembang, sehingga akan terbentuk pola sesuai dengan bentuk mahkota gigi. Proses selanjutnya, benih gigi tersebut akan mengalami proses pengapuran/kalsifikasi sehingga terbentuk email dan dentin. Proses ini memakan waktu lama, untuk gigi sulung kalsifikasi mahkota gigi dimulai sejak dalam kandungan hingga bayi berumur beberapa bulan.
          Demikian juga pembentukan akar gigi akan berlangsung lebih lama lagi. Bahkan ketika gigi sulung sudah muncul di mulut, akar gigi belum seluruhnya terbentuk.

           
          PROSES PERGANTIAN GIGI
          1. Gigi sulung/susu nantinya akan diganti pleh gigi tetap/permanen secara berangsur-angsur.
          2.  Pembentukan gigi tetap menimbulkan tekanan pd akar gigi sulung, shg mengakibatkan terkikisnya (resorpsi) akar gigi sulung dan tulang sekitarnya
          3.  Pengikisan ini berlangsung secara bertahap, sampai akhirnya seluruh akar gigi sulung habis
          4.  Pengikisan akar dan tulang sekitarnya mengakibatkan gigi sulung goyah dan mudah lepas 
           


           


          Kadang-kadang kita temukan kejadian dimana gigi susu tidak goyah sekalipun gigi tetap penggantinya sudah kelihatan di mulut. Sehingga terkesan giginya  banyak sekali atau nampak berjejal. Masalah seperti ini pernah ditanyakan oleh seorang ibu saat kami mengadakan penyuluhan di daerah. Kasus seperti itulah yang populer disebut dengan gigi persistensi atau (jawa: sanggar). Biasanya gigi persistensi tidak atau hanya sedikit goyah saja. Hal itu terjadi karena gigi permanen penggantinya tidak berada tepat di bawah gigi sulung, sehingga gerakan tumbuh gigi tetap tidak mengikis (hanya sedikit mengikis) akar gigi sulung. Akibatnya, gigi sulung tersebut tidak goyah sekalipun gigi tetap penggantinya sudah tumbuh.
          Untuk kasus seperti tersebut di atas, jalan terbaik adalah mencabut gigi persistensi tersebut. Dengan begitu, diharapkan nantinya gigi tetap yang tidak pada tempat semestinya tersebut segera menyesuaikan dan berada pada lengkung rahang yang baik.