Selasa, 05 Februari 2013

TATA CARA PENILAIAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA

Persatuan Dokter Gigi Indonesia Cabang Wonogiri, telah memilih dan menetapkan bahwa SDN 1 Wonogiri dan SDN 7 Wonogiri sebagai SD Binaan PDGI. Pemilihan dan penetapan kedua SD tersebut sebagai SD Binaan PDGI Cabang Wonogiri, tentu bukannya tanpa alasan. Ketika PB PDGI menawarkan kesempatan kepada cabang untuk membuat proposal kerja sama PDGI - PT. Unilever Tbk, tawaran itu telah disosialisasikan kepada seluruh anggota agar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengusulkan SD-SD dalam wilayah kerjanya sebagai SD Binaan dengan konsekuensi harus membuat dan mengajukan proposal yang selanjutnya dikirim ke PB PDGI. 
Hingga batas akhir penyampaian proposal yang ditetapkan PB PDGI, tidak satupun anggota siap dengan proposalnya. Oleh karena itu, dengan berbagai jurus dan laku tapa brata, kesempatan itu diambil alih oleh ketuanya sendiri. Sebagai konsekuensinya, diambillah SD yang berada dalam wilayah kerja dimana ketuanya berdinas. Setelah melalui berbagai pertimbangan dipilihlah SDN 1 dan SDN 7 Wonogiri.
Pemilihan kedua SDN tersebut bukan saja diamini oleh anggota PDGI Cabang Wonogiri, tetapi juga telah mendapat restu dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Wonogiri  dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. Hal itu ditandai dengan disetujuinya proposal "SD BINAAN PDGI CABANG WONOGIRI - PT. UNILEVER TBK", oleh beliau berdua.
Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan di kedua SD tersebut, berikut ini saya sajikan mengenai:"TATA CARA PENILAIAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA DI SD BINAAN PDGI CABANG WONOGIRI". Selengkapnya adalah sebagai berikut:
I. STATUS KARIES GIGI
  1. Menggunakan indeks DMF-T
  2. Komponen yang dinilai adalah D (Decayed); Missing (M) dan Filling (F)
  3. Decayed adalah jumlah gigi karies yang masih dapat ditambal
  4. Yang termasuk dalam komponen D meliputi: karies email, karies dentin, karies pulpa, fissure yg dalam dan karies sekender
  5. Missing adalah jumlah gigi yang telah atau harus dicabut karena karies
  6. Filling adalah jumlah gigi yang sudah ditambal dan masih baik
  7. Contoh Penilaian Indeks DMF-T: Parikesit, klas VI (12 thn), dengan susunan gigi di Rahang atas sebagai berikut: 7 6 5 4 III  2 1 / 1 2 III 4 5 6 7 dan Rahang bawah sebagai berikut: 7 6 5 4 3  2 1 / 1 2 3 4 5 6 7. Dari hasil pemeriksaan didapatkan gigi 6 kanan bawah telah dicabut setahun yang lalu karena kerowok, 6 kiri bawah telah ditambal composit oleh drg. Arjuno Puskesmas Madukoro I. Gigi taring rahang atas kanan kiri karies klas V kedalaman dentin dan goyah derajad dua. Gigi 7 kiri bawah karies dentin. Berapa indeks DMF-T anak tersebut?Jawab: D=1; M=1; F=1, maka Indeks DMF-T anak tersebut adalah 3.
  8. Formulir Pencatatan Indeks Karies Gigi adalah sbb:

 II. STATUS KEBERSIHAN MULUT
    Untuk menilai status kebersihan mulut digunakan indeks kebersihan mulut OHI-S (Green & Vermillion). Berikut ini diuraikan tentang tata caranya:
1. Skor OHI-S diperoleh dengan menjumlah skor debris indeks dan calculus indeks.
2. Gigi yang diperiksa adalah: 

3. Permukaan yang diperiksa:

4. Pada kasus dimana gigi-gigi tersebut tidak ada (karena telah dicabut/tinggal akar), maka penilaian dilakukan pada gigi pengganti dengan ketentuan sebagai berikut

  • Gigi M1 RA/RB tidak ada, diganti Gigi M2 RA/RB
  • Gigi M1 dan M2 RA/RB tidak ada, diganti Gigi M3 RA/RB
  • Gigi M1, M2 dan M3  RA/RB tidak ada, maka tidak dilakukan penilaian
  • Gigi Ikanan RA tidak ada, diganti gigi  Ikiri RA
  • Gigi Ikanan dan kiri  RA tidak ada, maka tidak dilakukan penilaian
  • Gigi Ikiri RB tidak ada, diganti gigi  Ikanan RB
  • Gigi Ikanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dilakukan penilaian
5. Pada kasus beberapa dari ke-6 gigi tersebut tidak ada, DI dan CI masih dapat dihitung bila terdapat minimal 2 gigi yang dapat dinilai.
6. Penilaian dapat diperoleh dengan melakukan pemeriksaan hanya pada gigi permanen.  
7. Kriteria Penilaian Debris Indeks adalah: 
  • Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik, maka skor yang diberikan adalah 0
  • Pada permukaan gigi yang terlihat: Ada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan atau Tidak ada debris lunak, tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya. Maka skor yang diberikan adalah 1
  • Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi, maka skor yang diberikan adalah 2
  • Pada permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi, maka skor yang diberikan adalah 3

8. Kriteria Penilaian Calculus Indeks:
  • Tidak ada karang gigi, diberi skor 0
  • Pada permukaan gigi yang terlihat, ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3 permukaan gigi, diberi skor 1
  • Pada permukaan gigi yang terlihat: Ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi atau sekitar bagian servikal gigi terdapat sedikit karang gigi subgingival. Untuk criteria ini diberi skor 2
  • Pada permukaan gigi yang diperiksa: Ada karang gigi supragingival yang menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 permukaan tepi gusi atau sekitar bagian servikal gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh bagian servikal (Continuous band of subgingival calculus). Untuk criteria ini diberi skor 3


Contoh: Gareng, 12 thn, kalkulus di gigi 6 kanan kiri atas bawah memenuhi seluruh permukaan gigi. Gigi 1 kiri bawah bersih, gigi 1 atas kanan dan kiri memakai prothesa. Berapa skor OHI-Snya? Pilih mana yang jawaban yang benar? A. BIRU       B. MERAH      C. HITAM




Daripada nanti menimbulkan permasalahan di dalam penilaian indeks OHI-S, mending kita bahas sekalian. Jawaban yang benar adalah C. HITAM yaitu skor OHIS-Snya adalah 2,4. Sedang untuk BIRU skor OHI-Snya adalah 2,0 dan untuk MERAH skor OHI-Snya adalah 3,0. Jelasnya gigi yang dinilai adalah 5 elemen.

Demikian semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Sumber:
  1. Herijulianti E, drg., dkk, Pendidikan Kesehatan Gigi, 2001, Jakarta, EGC
  2. Greene, J. C., dan Vermillion, J. R., 1964, The Simplified Oral Hygiene Index, The Journal of  The American Dental Association. 














3 komentar:

  1. Pd kasus siswa Parikesit diatas, gigi taring yg goyah derajat 2 itu apa gak dihitung MISSING pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak bu, karena indeks yg dipakai DMF-T. Kalau pakai indeks def-T masuk komponen e (ekstraksi). Demikian, terima kasih komennya. Tolong dikoreksi postingan lainnya,kalo ada koreksi sampaikan demi kebaikan bersama. Tk

      Hapus
  2. Sangat bermanfaat tapi nda dijelaskan tentang def-tnya ya ..

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar sebagai masukan blog ini. Terima kasih!