Setiap orang dalam hidupnya akan mengalami 3 masa/tahap pertumbuhan gigi. Yang pertama adalah masa/tahap gigi sulung atau susu; kedua adalah masa/tahap gigi bercampur/peralihan dan terakhir adalah masa/tahap gigi tetap/permanen. Menurut pengamatan penulis ketika melakukan pelayanan ke desa-desa atau sekolah-sekolah, baik itu penyuluhan di posyandu, UKGMD ataupun UKGS didapati fakta bahwa masih banyak orang-orang yang belum mengetahui sepenuhnya tentang kesehatan gigi, khususnya masalah pergantian gigi susu anak-anak mereka. Mereka tidak mengerti kapan waktu pergantian gigi anaknya, kapan harus mencabutkan gigi susu anaknya dan sebagainya. Berikut kami ingin sharing perihal kesehatan gigi, khususnya mengenai masalah pergantian gigi sulung/susu. Semoga bermanfaat.
PROSES TERBENTUKNYA GIGI
Pembentukan gigi dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, yaitu benih gigi terbentuk saat janin berusia sekitar 5 minggu. Benih gigi ini kemudian berkembang, sehingga akan terbentuk pola sesuai dengan bentuk mahkota gigi. Proses selanjutnya, benih gigi tersebut akan mengalami proses pengapuran/kalsifikasi sehingga terbentuk email dan dentin. Proses ini memakan waktu lama, untuk gigi sulung kalsifikasi mahkota gigi dimulai sejak dalam kandungan hingga bayi berumur beberapa bulan.
Demikian juga pembentukan akar gigi akan berlangsung lebih lama lagi. Bahkan ketika gigi sulung sudah muncul di mulut, akar gigi belum seluruhnya terbentuk.
PROSES PERGANTIAN GIGI
- Gigi sulung/susu nantinya akan diganti pleh gigi tetap/permanen secara berangsur-angsur.
- Pembentukan gigi tetap menimbulkan tekanan pd akar gigi sulung, shg mengakibatkan terkikisnya (resorpsi) akar gigi sulung dan tulang sekitarnya
- Pengikisan ini berlangsung secara bertahap, sampai akhirnya seluruh akar gigi sulung habis
- Pengikisan akar dan tulang sekitarnya mengakibatkan gigi sulung goyah dan mudah lepas
Kadang-kadang kita temukan kejadian dimana gigi susu tidak goyah sekalipun gigi tetap penggantinya sudah kelihatan di mulut. Sehingga terkesan giginya banyak sekali atau nampak berjejal. Masalah seperti ini pernah ditanyakan oleh seorang ibu saat kami mengadakan penyuluhan di daerah. Kasus seperti itulah yang populer disebut dengan gigi persistensi atau (jawa: sanggar). Biasanya gigi persistensi tidak atau hanya sedikit goyah saja. Hal itu terjadi karena gigi permanen penggantinya tidak berada tepat di bawah gigi sulung, sehingga gerakan tumbuh gigi tetap tidak mengikis (hanya sedikit mengikis) akar gigi sulung. Akibatnya, gigi sulung tersebut tidak goyah sekalipun gigi tetap penggantinya sudah tumbuh.
Untuk kasus seperti tersebut di atas, jalan terbaik adalah mencabut gigi persistensi tersebut. Dengan begitu, diharapkan nantinya gigi tetap yang tidak pada tempat semestinya tersebut segera menyesuaikan dan berada pada lengkung rahang yang baik.
Makasih infonya dok, sangat bermanfaat
BalasHapusya sama-sama
BalasHapusPermisi dok apakah ada perkiraan waktu ajar gigi sulung mulai resorbsi dok? Terimakasih banyak..
BalasHapusperkiraannya bisa dengan melihat tabel umur tanggal gigi susu. Atau tabel tumbuh gigi tetap penggantinya. Misal gigi seri permanen bawah pertama tumbuh umur 6 tahun, maka proses pengikisan sdh dimulai beberapa bulan sebelumnya. Tapi pendapat ini jangan di generalisasi, krn tiap-tiap anak akan tidak sama satu dengan yg lain. Tks
Hapus