Persatuan Dokter Gigi Indonesia Cabang Wonogiri, telah memilih dan menetapkan bahwa SDN 1 Wonogiri dan SDN 7 Wonogiri sebagai SD Binaan PDGI. Pemilihan dan penetapan kedua SD tersebut sebagai SD Binaan PDGI Cabang Wonogiri, tentu bukannya tanpa alasan. Ketika PB PDGI menawarkan kesempatan kepada cabang untuk membuat proposal kerja sama PDGI - PT. Unilever Tbk, tawaran itu telah disosialisasikan kepada seluruh anggota agar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengusulkan SD-SD dalam wilayah kerjanya sebagai SD Binaan dengan konsekuensi harus membuat dan mengajukan proposal yang selanjutnya dikirim ke PB PDGI.
Hingga batas akhir penyampaian proposal yang ditetapkan PB PDGI, tidak satupun anggota siap dengan proposalnya. Oleh karena itu, dengan berbagai jurus dan laku tapa brata, kesempatan itu diambil alih oleh ketuanya sendiri. Sebagai konsekuensinya, diambillah SD yang berada dalam wilayah kerja dimana ketuanya berdinas. Setelah melalui berbagai pertimbangan dipilihlah SDN 1 dan SDN 7 Wonogiri.
Pemilihan kedua SDN tersebut bukan saja diamini oleh anggota PDGI Cabang Wonogiri, tetapi juga telah mendapat restu dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Wonogiri dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. Hal itu ditandai dengan disetujuinya proposal "SD BINAAN PDGI CABANG WONOGIRI - PT. UNILEVER TBK", oleh beliau berdua.
Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan di kedua SD tersebut, berikut ini saya sajikan mengenai:"TATA CARA PENILAIAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA DI SD BINAAN PDGI CABANG WONOGIRI". Selengkapnya adalah sebagai berikut:
I. STATUS KARIES GIGI
- Menggunakan indeks DMF-T
- Komponen yang dinilai adalah D (Decayed); Missing (M) dan Filling (F)
- Decayed adalah jumlah gigi karies yang masih dapat ditambal
- Yang termasuk dalam komponen D meliputi: karies email, karies dentin, karies pulpa, fissure yg dalam dan karies sekender
- Missing adalah jumlah gigi yang telah atau harus dicabut karena karies
- Filling adalah jumlah gigi yang sudah ditambal dan masih baik
- Contoh Penilaian Indeks DMF-T: Parikesit, klas VI (12
thn), dengan susunan gigi di Rahang atas sebagai berikut: 7 6 5 4 III 2 1 / 1 2 III 4 5 6 7 dan Rahang bawah
sebagai berikut: 7 6 5 4 3 2 1 / 1 2 3 4
5 6 7. Dari hasil pemeriksaan didapatkan gigi 6 kanan bawah telah dicabut
setahun yang lalu karena kerowok, 6 kiri bawah telah ditambal composit oleh drg.
Arjuno Puskesmas Madukoro I. Gigi taring rahang atas kanan kiri karies klas V kedalaman dentin dan
goyah derajad dua. Gigi 7 kiri bawah karies dentin. Berapa indeks DMF-T anak
tersebut?Jawab: D=1; M=1; F=1, maka Indeks DMF-T
anak tersebut adalah 3.
- Formulir Pencatatan Indeks Karies Gigi adalah sbb:
II. STATUS KEBERSIHAN MULUT
Untuk
menilai status kebersihan mulut digunakan indeks kebersihan mulut OHI-S (Green
& Vermillion). Berikut ini diuraikan tentang tata caranya:
1. Skor
OHI-S diperoleh dengan menjumlah skor debris indeks dan calculus indeks.
2. Gigi yang diperiksa adalah:
3. Permukaan yang diperiksa:
4. Pada
kasus dimana gigi-gigi tersebut tidak ada (karena telah dicabut/tinggal akar),
maka penilaian dilakukan pada gigi pengganti dengan ketentuan sebagai berikut
- Gigi M1 RA/RB tidak ada, diganti Gigi M2 RA/RB
- Gigi M1 dan M2 RA/RB tidak ada, diganti Gigi M3
RA/RB
- Gigi M1, M2 dan M3 RA/RB tidak ada, maka tidak dilakukan
penilaian
- Gigi I1 kanan RA
tidak ada, diganti gigi I1 kiri RA
- Gigi I1 kanan dan
kiri RA tidak ada, maka tidak dilakukan
penilaian
- Gigi I1 kiri RB tidak
ada, diganti gigi I1 kanan RB
- Gigi I1 kanan dan
kiri RB tidak ada, maka tidak dilakukan penilaian
5. Pada kasus beberapa dari ke-6 gigi tersebut
tidak ada, DI dan CI masih dapat dihitung bila terdapat minimal 2 gigi yang
dapat dinilai.
6. Penilaian dapat diperoleh dengan melakukan
pemeriksaan hanya pada gigi permanen.
7. Kriteria Penilaian Debris Indeks adalah:
- Pada
permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik, maka
skor yang diberikan adalah 0
- Pada
permukaan gigi yang terlihat: Ada
debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang dari
1/3 permukaan atau Tidak
ada debris lunak, tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi
sebagian atau seluruhnya. Maka
skor yang diberikan adalah 1
- Pada
permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut
seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi,
maka skor yang diberikan adalah 2
- Pada
permukaan gigi yang terlihat, ada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut
seluas lebih dari 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi, maka skor yang
diberikan adalah 3
8. Kriteria
Penilaian Calculus Indeks:
- Tidak ada
karang gigi, diberi skor 0
- Pada permukaan
gigi yang terlihat, ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi
kurang dari 1/3 permukaan gigi, diberi skor 1
- Pada permukaan
gigi yang terlihat: Ada karang
gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3, tetapi kurang dari
2/3 permukaan gigi atau sekitar bagian
servikal gigi terdapat sedikit karang gigi subgingival. Untuk criteria
ini diberi skor 2
- Pada permukaan
gigi yang diperiksa: Ada karang
gigi supragingival yang menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 permukaan tepi
gusi atau sekitar bagian
servikal gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh
bagian servikal (Continuous band of subgingival calculus). Untuk criteria
ini diberi skor 3
Contoh: Gareng, 12 thn, kalkulus di gigi 6 kanan kiri atas bawah memenuhi seluruh permukaan gigi. Gigi 1 kiri bawah bersih, gigi 1 atas kanan dan kiri memakai prothesa. Berapa skor OHI-Snya? Pilih mana yang jawaban yang benar? A. BIRU B. MERAH C. HITAM
Daripada nanti menimbulkan permasalahan di dalam penilaian indeks OHI-S, mending kita bahas sekalian. Jawaban yang benar adalah C. HITAM yaitu skor OHIS-Snya adalah 2,4. Sedang untuk BIRU skor OHI-Snya adalah 2,0 dan untuk MERAH skor OHI-Snya adalah 3,0. Jelasnya gigi yang dinilai adalah 5 elemen.
Demikian semoga artikel singkat ini bermanfaat.
Sumber:
- Herijulianti E, drg., dkk, Pendidikan Kesehatan Gigi, 2001, Jakarta, EGC
- Greene, J. C., dan Vermillion, J. R., 1964, The Simplified Oral Hygiene Index, The Journal of The American Dental Association.